Pubertas
1. Pengertian
Pubertas merupakan suatu proses
perubahan fisik yang ditandai dengan perkembangan fisik seks sekunder (Kaplan & Sadock, 2001). Pubertas tidak sama dengan
remaja, bagi sebagian besar diantara kita, masa pubertas berakhir jauh sebelum
masa remaja selesai. Meskipun demikian, masa pubertas merupakan awal penting
yang menandai masa remaja. Pubertas (puberty)
adalah sebuah periode dimana kematangan fisik berlangsung pesat, yang
melibatkan perubahan hormonal dan tubuh, yang terutama berlangsung di masa
remaja awal. Meskipun kita tidak mengetahui secara persis hal-hal yang
mengawali pubertas, terdapat sejumlah faktor kompleks yang cenderung
dilibatkan. Pubertas diiringi dengan berbagai perubahan yang berlangsung di
dalam sistim endokrin, berat tubuh, lemak tubuh, meskipun kita tidak mengetahui
apakah semua perubahan ini merupakan penyebab atau konsekuensi dari pubertas.
Pubertas merupakan periode singkat, namun bagi sebagian
orang dianggap sebagai periode yang sulit bagi remaja dan mempengaruhi keadaan
fisik dan psikologis remaja di masa selanjutnya, sehingga membutuhkan
penyesuaian diri yang baik. Di Indonesia, pentingnya pemberian pendidikan seks
pada remaja masih di pengaruhi mitos tradisional yaitu dapat meningkatkan
perilaku seksual. Sedangkan (Kuther, 2000), menyatakan persiapan secara
psikologis yang diberikan pada remaja sebelum mereka memasuki masa pubertas
menentukan sikap dan perasaan mereka terhadap peristiwa yang terjadi pada masa
tersebut. Selain itu ketika membicarakan pubertas, anak perempuan cenderung
untuk memperolah perhatian lebih besar. Oleh karena itu, agar dapat memberikan
informasi sebagai persiapan memasuki pubertas yang tepat dan sesuai kebutuhan
remaja, perlu diketahui perasaan dan harapan yang timbul pada mereka saat
memasuki pubertas.
2. Penyebab perubahan pubertas
Penyebab utama terjadinya perubahan pubertas yaitu
hormon. Di balik munculnya kumis untuk pertama kalinya pada anak laki–laki dan
melebarnya pinggul pada anak perempuan, terdapat aliran hormon–hormon, yaitu
zat kimia yang kuat yang di ciptakan oleh kelenjar endokrin dan di bawah
keseluruh tubuh melalui aliran darah. Terdapat
dua jenis hormon yang memiliki kadar kepekaan yang berbeda pada laki – laki dan
perempuan, yaitu : androgen jenis
utama hormon seks laki–laki, dan estrogen
jenis utama dari hormon perempuan. Testosteron adalah androgen yang berperan
penting bagi perkembangan pubertas laki–laki, selama masa pubertas, munculnya
kadar testosteron berkaitan dengan sejumlah perubahan fisik pada laki–laki,
termaksud perkembangan genital eksternal, bertambah tingginya badan, dan
perubahan suara. Kadar testosteron pada remaja laki–laki juga berkaitan dengan
hasrat dan aktivitas seksual. Ekstradiol adalah estrogen yang berperan penting
dalam perkembangan pubertas perempuan. Ketika kadar ekstradiol meningkat,
terjadilah perkembangan payudara, perkembangan rahim dan perubahan kerangka.
Identitas hormon
berkonstribusi terhadap hasrat seksual dan aktivitas pada remaja perempuan
kurang terlihat jelas di bandingkan remaja laki–laki. Dalam sebuah studi di
temukan bahwa kadar testosteron meningkat sebesar 18 kali lipat pada laki–laki
dan 2 kali lipat pada perempuan, kadar ekstradiol meningkat 8 kali lipat pada
perempuan dan 2 kali lipat pada laki–laki selama masa pubertas .
a. Sistem endokrin
Peran sistem endokrin di masa pubertas melibatkan
interaksi dari hipotalamus, kelenjat pituitari,
dan gonad (kelenjar seks). Hipotalamus (hypothalamus)
adalah sebuah struktur yang terletak di bagian atas otak yang memonitori
kegiatan makan, minum, dan seks. Kelenjar pituitari (pituitary gland) adalah kelenjar endokrin yang mengontrol
pertumbuhan dan meregulasi kelenjar–kelenjar lain. Gonad adalah kelenjar seks,
testis pada laki–laki, indung telur pada perempuan. Kelenjar pituitari mengirimkan sebuah signal melalui
gonadotropin (hormon yang merangsang kelenjar seks) ke testis dan indung telur
untuk menghasilkan hormon, kemudian melalui interaksi hipotalamus, kelenjar pituitari berusaha mendeteksi kapan
dicapai kadar yang optimal dari hormon dicapai dan berusaha mempertahankannya
melalui sekresi gonadotropin tambahan .
Kadar hormon seks diatur oleh dua hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar pituitari, yaitu : FSH (follicle
stimulating hormone) dan LH (luteinzing
hormone). FSH merangsang perkembangan kantung rambut (follicle) pada perempuan, dan sperma pada laki–laki. LH meregulasi
sekresi estrogen dan perkembangan ovum pada perempuan serta testosteron pada
laki–laki.
Di samping itu, Hipotalamus mengeluarkan sebuah zat yang
disebut GnRH (gonadotropin – releasing
hormone). Hormon–hormon ini diatur oleh sisterm umpan–balik negatif (negative feedback system). Apabila
munculnya kadar hormon seks terlalu tinggi, Hipotalamus dan pituitari akan mengurangi stimulasinya
pada gonad, mengurangi produksi hormon–hormon seks. Apabila kadar hormon
terlalu rendah, Hipotalamus dan kelenjar pituitari akan meningkatkan produksi
hormon seks. Pada laki–laki, produksi kelenjar pituitaria dari LH akan
merangsang testis untuk menghasilkan testosteron, ketika kadar testosteron
terlalu tinggi, Hipotalamus akan mengurangi produksi GnRH, yang selanjutnya
akan mengurangi produksi LH. Ketika kadar testosteron gagal sebagai dampaknya,
Hipotalamus akan menghasilkan GnRH lebih banyak lagi, dan siklus tersebut
dimulai lagi. Pada perempuan, sistem umpan-balik negatif tersebut bekerja
dengan serupa, kecuali bahwa LH dan GnRH meregulasi indung telur dan
menghasilkan.
b. Hormon pertumbuhan
Kita telah menyimak bahwa kelenjar pituitari melepaskan gonadotropin yang dapat merangsang testis dan
indung telur. Disamping itu melalui interaksi hipotalamus, kelenjar pituitari
juga mengeluarkan hormon yang dapat mendorong pertumbuhan dan kematangan
kerangka, baik secara langsung ataupun melalui interaksi dengan kelenjar tiroid
(tyroid gland), yang terletak di
bawah leher. Di awal pubertas, hormon pertumbuhan dikeluarkan di malam hari.
Selanjutnya di masa pubertas, hormon pertumbuhan juga di keluarkan di siang
hari. Meskipun dalam kadar yang umumnya sangat rendah. Kortisol, hormon yang di
keluarkan oleh korteks adrenal, juga mempengaruhi pertumbuhan seperti
testosteron dan estrogen. Adrenarche dan
Gonadarche merupakan dua tahap dari pubertas berkaitan dengan perubahan
hormonal. Adrenache melibatkan
perubahan hormon yang berlangsung di kelenjar adrenal dan terletak di atas
ginjal. Perubahan ini terjadi secara tiba–tiba antara usia 6 sampai 9 tahun,
sebelum masa pubertas dimulai. Gonadarche,
yang mengikuti adrenarche selama dua
tahun adalah sebuah periode yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai
masa pubertas karena melibatkan kematangan seksual dan perkembangan kematangan
reproduktif (Kaplan & Sadock, 2001).
Di Amerika
Serikat, periode ini dimulai usia 9 samapi 10 tahun pada anak perempuan kulit
putih non- latin, dan 8 sampai 9 tahun pada anak perempuan
Afrika-Amerika.Gonadarche pada anak laki–laki terjadi pada usia 10 hingga 11
tahun. Di masa pertengahan hingga akhir gonadarche
pada anak perempuan terjadi Menarche pertama (periode menstruasi
pertama), sedangkan diawal hingga pertengahan gonadarche pada anak laki–laki terjadi spermache (ejakulasi dari
air mani yang pertama) (Kaplan & Sadock, 2001).
Beberapa peneliti berpendapat bahwa seorang anak harus
meraih suatu massa tubuh yang kritis sebelum masa pubertas, khususnya menarche. Sebuah studi yang dilakukan
menemukan bahwa berat tubuh yang lebih tinggi memiliki kaitan kuat dengan
dicapainya menarche. Para ilmuwan
lain berhipotesis bahwa munculnya menachre dipengaruhi oleh persentase lemak
tubuh dikaitkan dengan berat tubuh total. Menurut mereka, sejak menarche
berlangsung, minimal 17 persen berat tubuh perempuan tediri dari lemak tubuh.
Apabila ditinjau dari target berat tubuh, persentase ini tidak terbukti secara
konsisten. Meskipun demikian, para remaja anoreksia yang berat tubuhnya menurun
secara drastis dan para perempuan yang berpartisipasi dalam olahraga tertentu
mungkin tidak mengalami menstuasi. Pada laki – laki kekurangan nutrisi dapat
menunda dimulainya masa pubertas.
Referensi :
Santrock, J.W. 2007.
Remaja. Edisi XI.Jiid I. Jakarta :Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar