4..
a. Pencegahan
infeksi
- Cuci tangan sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi.
-
Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
- Alat yang digunakan steril.
- Dekontaminasi semua alat dan bahan yang
digunakan untuk bayi.
b. Penilaian bayi baru lahir
- Apakah bayi cukup bulan?
- Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur
mekonium?
- Apakah bayi menangis atau bernapas?
- Apakah tonus otot bayi baik?
c.
Pencegahan kehilangan panas
-
Bersihkan air ketuban dengan handuk setelah bayi lahir (evaporasi)
- Hindari kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin (konduksi).
- Jaga agar tubuh bayi tidak terpapar udara
sekitar yang lebih dingin (konveksi).
- Jangan tempatkan bayi dekat benda-benda yang
suhunya lebih rendah dari suhu bayi (radiasi).
d.
Merawat tali pusat
- Klem dan potong tali pusat setelah dua menit
setelah bayi lahir.
- Tali pusat dijepit dengan klem DTT
- Pegang tali pusat
- Ikat tali pusat dengan benang DTT
- Lepaskan klem
- Kemudian, letakkan bayi dengan posisi
tengkurap di dada ibu untuk inisiasi
menyusu dini dan melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu dalam satu jam
pertama.
e. Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI
- Catat waktu kelahiran.
- Letakkan bayi di perut bawah ibu.
- Nilai bayi
- Keringkan tubuh bayi.
- Tangan bayi jangan dikeringkan.
- Bersihkan lendir di mulut dan hidung dengan
kain bersih.
- Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak
ada lagi bayi dalam
uterus.
- Lakukan
kontak kulit dengan kulit selama paling sedikit satu jam.
- Biarkan
bayi mencari dan menemukan sendiri putting ibu dan mulai menyusu.
f.
Pencegahan infeksi pada mata.
- Jelaskan kepada keluarga apa yang akan
dilakukan dan tujuan pemberian obat tersebut.
- Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir.
- Berikan salep dalam satu garis lurus mulai
dari bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju kebagian luar
mata.
- Ujung tabung salep mata tidak boleh menyentuh
mata bayi.
- Jangan menghapus salep mata bayi dan anjurkan
keluarga untuk tidak menghapus obat tersebut.
g.
Pemberian vitamin K
- Berikan injeksi vitamin K 0,5 mg IM setelah
satu jam kontak kulit.
h.Pemberian imunisasi bayi
baru lahir.
- Berikan suntikan Hepatitis B setelah satu jam
pemberian suntikan vitamin K secara IM.
SUMBER
PUSTAKA
-
Sulistyawati,A. dan Nugraheni,E. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Salemba
Medika. Jakarta.
-
JNPK – KR . 2008. Asuhan
Persalinan Normal. Departemen
kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar