Dalam menentukan pembelajaran ini maka harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Metode harus
sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan karakteristik peserta didik.
b. Metode harus
sesuai degan tujuan pembelajaran yang telah dirancang.
c. Harus sesuai
dengan kemampuan pembimbing terhadap kerangka konsep proses pembelajaran.
d. Harus sesuai
dengan sumber-sumber dan keterbatasan lahan praktek
e. Harus sesuai
dengan filosofi keperawatan
f. Harus sesuai
dengan kompetensi yang ada
Disamping syarat tersebut diatas, metode
pembelajaran laboratorium dan klinik yang sering digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Metode
observasi
Metode yang bertujuan untuk
mendapatkan pengalaman nyata dengan mengembangkan prilaku baru untuk
pembelajaran masa mendatang. Metode ini meliputi:
1) Observasi
lapangan
Dilakukan
untuk memperoleh pengalaman masa mendatang dan persfektif tentang asuhan
keperawatan, melihat perilaku orang lain serta observasi situasi klinik.
2) Field trip (karya wisata)
Dilakukan
diluar tekanan praktek dengan mengkaji pengalaman yang tidak terdapat dilahan utama
3) Ronde
keperawatan
Merupakan
metode observasi secara langsung dengan mengkaji asuhan keperawatan dan
informasi dari kien dan berdiskusi dengan klien, hasil diskusi observasi
terhadap klien dilakukan diluar lingkungan klien.
4) Metode
demonstrasi
Merupakan
metode pembelajaran dengan cara memperagaka sesuatu prosedur dan mempergunakan
alat disertai suatu penjelasan, metode ini sering digunakan pada pendidikan
keperawatan dalam materi prosedur keperawatan, metode ini dilaksanakan di rumah
sakit, dan laboratorium keperawatan. Dalam prakteknya, metode ini dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu secara tidak langsung yang dilakukan oleh tenaga perawat
yang disaksikan oleh peserta didik dalam tugas sehari-hari. Dan secara langsung:
adalah apa yang dipersiapkan secara teliti dan disajikan oleh peserta dengan
keahliannya dibantu pembimbing tentang bagaimana melakukan suatu prosedur
kesehatan.
Prinsip-prinsip yang dilakukan
Prinsip
yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan diantaranya:
§ Tujuan
demonstrasi harus dirumuskan dengan jelas, oleh karena tujuan yang telah
ditentukan dapat diketahui kaecakapan atau keterampilan apa yang harus dimiliki
peserta didik.
§ Demonstrasi
harus terlihat dengan jelas oleh setiap peserta didik, karena hanya melalui ini
peserta didik dapat mengamati secara detail langkah prosedur yang akan
didemostrasikan.
§ Jumlah
kelompok atau kelas dalam demonstrasi harus tidak terlalu besar, sehingga
setiap peserta didik mendapatkan ambaran yang cukup dari apa yang
didemonstrasikan
§ Demonstrasi
harus benar dan sistematis
§ Ebelum
demonstrasi dilaksanakan pembimbimng harus menjelaskan dan mengorientasikan
peserta didik pada peragaan yang akan dilihat
§ Peserta didik
harus diberi kesempatan untuk menangani paralatan atau bahan yang akan
digunakan demonstrasi dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang efektif
§ Pembimbing
harus konsisten tentang apa yang akan diucapkan terhadap apa yang
didemonstrasikan
§ Sangat
diperlukan alat penunjang demonstrasi seperti slide, gambar atau film
§ Demonstrasi
harus dilakukan sesuai dengan tahapan dan sistematis
Langkah-langkah metode demonstrasi
Pada
metode demonstrasi ada beberapa langkah yang akan dilaksanakan sesuai dengan
urutan atau tahapan diantaranya:
Ø Lakukan
persiapan untuk demonstrasi diantaranya, persiapan tempat yang cukup, persiapan
pasien, persiapan alat dan lingkungan
Ø Jelaskan
tujuan demonstrasi dan hasil yang akan diharapkan. Laksanakan setiap langkah
secara jelas dan tepat
Ø Beri waktu
diskusi setelah demonstrasi dan ulangi bagian yang memerlukan penjelasan
Ø Beri
kesempatan predemonstrasi pada peseta didik dengan tepat dan diawasi sesuai
dengan kebutuhan individu
Ø Evaluasi
kemajuan peserta didik sesuia dengan tingkat kemampuan yang diharapkan
Ø Rencanakan
tindak lanjut.
a. Metode Bedside
teaching
Merupakan metode bimbingan yang
dilakukan disamping tempat tidur klien dengan mempelajari klien terhadap asuhan
keperawatn yang dibutuhkan oleh klien.
Prinsipnya:
1. Jumlah peserta
dibatasi (5-6 orang)
2. Diskusi awal
dan pasca demonstrasi didepan klien
3. Lanjutkan
denganredemonstrasi
4. Kaji pemahaman
peserta sesegera mungkin terhadap apa yag dihadapi
5. Kegiatan yang
didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah diperoleh peserta didik
sebelumnya.
6. Perlu
persiapan fisik, psikologi dari peserta dan pembimbing
b. Metode
Nursing Clinic
Adalah metode penyajian pasien
dengan menggunakan kehadiran seorang pasien yang dipilih sebagai focus diskusi
kelompok dengan tujuan dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembahasan
prinsip-prinsip dan prosedur perawatan dari pasien, metode ini sering digunakan
di lahan praktek khususnya dirumah sakit.
Prinsip-prinsip
yang dilakukan:
Prinsip yang
digunakan dalam metode nursing clinic diantaranya adalah:
Ø Harus
direncanakan secara teliti diantaranya pemilihan pasien, surat ijin, pemilihan lokasi, perumusan
tujuan, informasi dan lain-lain.
Ø Pasien harus
diberi kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhannya
Ø Adanya hak
pasien untuk privacy dan rahasia informasi tentang dirinya
Ø Adanya
evaluasi tentang pelaksanaan dan hasil nursing clinic
Langkah-langkah
metode nursing clinic
-
Tahap permulaan :
Diawali
dengan memperkenalkan peserta didik tengtang latar belakang pasien, situasi
pelayanan perawatan, tujuan diskusi, beberapa informasi yang dibutuhkan tentang
pasin
-
Tahap diskusi yang berpudat pada pasien
Diawali
dengan perkenalan dan penyajian singkat tentang pasien pada peserta didik,
kemudian menunjukka gejala-gejala khusus yang berhubungan dengan masalah
pasien, demonstrasikan tindakan keperawatan khusus beri kesempatan pasien untuk
mengungkapkan perasaannya
-
Tahap evaluasi
Dilakukan
dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku dan kemampuan untuk
mengatasi masalah, penilaian terhadap peserta didik serta evaluasi proses dan
hasil dari nursing clinic apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum.
c. Metode
penugasan membuat catatan dan laporan tertulis (Eksperensial)
Metode ini merupakan metode yang
memberikan penugasan untuk membuat catatan dan laporan secara tertulis, dialhan
praktek. Metode ini meliputi penugasan klinik, penugasan tertulis, simulasi dan
permainan.
Contoh
penugasan klinik:
Melakukan
keterampilan psikomotor dan pengembangan keterampilan penyelesaian masalah dalam
pengambilah keputusan berdasarkan moral dan etik.
Contoh
penugasan tertulis:
1. Menulis
rencana keperawatan
2. Studi kasus
3. Perencanaan
pendidikan kesehatan
4. Proses
pencatatan
5. Membuat
laporan kunjungan
6. Pembuatan
makalah dancatatan kerja peserta didik tentang hasil observasi di lapangan
serta pengalaman prakteknya.
Contoh
simulasi dan permainan:
Menggunakan
model boneka dalam melakukan keterampilan:
a. Pemeriksaan
payudara
b. Kateterisasi
urine
c. Pemberian
injeksi
d. Metode Studi
Asuhan Keperawatan(Nursing Care Study)
Studi asuhan keperawatan merupakan
suatu keiatan pemecahan masalah dimana peserta didik melakukan pengkajian
secara mendalam dan menyeluruh mengenai masalah klinik yang mendasari pada
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan. Studi
ini dapat dilakukan pada pasien, kelompok atau keluarganya.
Prinsip yang
digunakan:
-
Peserta didik harus dibimbing dalam menulis pasien
untuk studi asuhan keperawatan, pemilihan tersebut harus sesuai dengan
kemampuan peserta didik
-
Peserta didik harus dibekali bahan rujukan yang cukup
agar asuhan keperawatan dapat efektif
-
Studi asuhan keperawatan itu harus dapat dilihat dan
digunakan sebagai bagian integral dari pengalaman di lapangan
-
Pedoman studi asuhan keperawatan harus sesuai dengan
petunjuk dasar pada format laporan tertulis.
-
Studi asuhan keperawatan dapat dilaksanakan degna
menggabungkan metode lain seperti komprehensif atau nursing clinic dan
lain-lain
-
Laporan tertulis asuhan keperawatan harus di cek, di
evaluasi, dikomentari sesuai dengan petunjuk yang ada.
Contoh
bentuk laporan tertulis praktek belajar klinik/ pembelajaran klinik
I. Laporan
pendahuluan
1. Diagnosa medik
2. Fokus
assessment (riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik dan diagnostic tes)
3. Masalah/diagnosa
keperawatan
4. Intervensi
keperawatan dan rasional
II. Laporan
khusus (Proses perawatan)
1. Pengkajian
-
Identitas klien
-
Riwayat keperawatan
-
Observasi dan pemeriksaan fisik
-
Diagnostik tes
-
Analisa dan sintesa Data
2. Diagnosa
keperawatan
3. Perencanaan
-
Prioritas masalah
-
Tujuan dan hasil yang diharapkan
-
Intervensi dan rasional
4. Implementsi
5. Evaluasi
III.
Laporan kegiatan harian
IV.
Presentasi/kegiatan diskusi
|
Model Bimbingan
Praktek
Tahap
|
Kegiatan
|
|
Mahasiswa
|
Pembimbing
|
|
Pra interaksi
(30-60 menit)
|
Laporan pendahuluan antara lain:
·
Pengertian, focus
assesment
·
Patofisiologi
·
Rencana keperawatan
|
Memberi informasi tentang pasien antara lain:
·
Diagnosa medik
·
Nama, umur (status
pasien)
|
Pre conference
|
Memahami laporan pendahuluan
|
Evaluasi pemahaman mahasiswa
|
Membaca informasi tentang pasien antara lain: kaitkan dengan laporan
pendahuluan
|
Evaluasi pemahaman mahasiswa
|
|
Introduksi
|
Memperkenalkan diri ke pasien dan kontrak
|
Mengobservasi mahasiswa dan umpan balik
|
Kerja (4-5 jam)
|
Validasi/pengkajian berdasarkan diagnosa
Melaksanakan intevensi
Ronde keperawatan
Bed side taching
|
Bimbingan untuk menumbuhkan kemampuan intelektual, teknikal,
interpersonal
Ronde keperawatan
Bed side taching
|
Terminasi
|
Menyimpulkan dengan pasien apa yang dicapai
|
Bimbingan dan observasi tentang kemapuan interpersonal
|
Post conference
|
Laporan
Evaluasi
Umpan balik
|
Laporan
Evaluasi
Umpan balik
|
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar