Abortus Inkomplit
a. Pengertian
abortus inkomplit
1) Abortus
inkomplit (keguguran bersisa) :
hanya sebagian hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah decidua
dan plasenta.
b. Gambaran
klinis
Didapati antara lain adalah amenore, sakit
perut mules, perdarahan yang bisa sedikit atau banyak, dan biasanya berupa
stolsel (darah beku), sudah ada keluar fetus atau jaringan, pada abortus yang
sudah lama terjadi atau pada abortus provocatus yang dilakukan oleh orang yang
tidak ahli sering terjadi infeksi. Pada pemeriksaan dalam (VT) untuk abortus
yang baru terjadi didapati serviks terbuka, kadang-kadang dapat diraba
sisa-sisa jaringan dalam kanalis servikalis atau cavum uteri, serta yang
berukuran lebih dari biasanya.
c. Penanganan
abortus inkomplit
1) Tentukan
besar uterus (taksir usia gestasi), kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat, syok, infeksi/sepsis)
2) Hasil
konsepsi yang terperangkap dalam serviks disertai perdarahan hingga ukuran
sedang, dapat dikeluarkan secara digital atau dengan cunam ovum. Setelah itu
evaluasi perdarahan:
a) Bila perdarahan berhenti beri ergometrin 0,2 mg IM atau
misoprostol 400 mg peroral.
b) Bila perdarahan terus berlangsung evaluasi sisa hasil
konsepsi dengan AVM (Aspirasi Vacum Manual)
dan D & K (pilihan tergantung usia gestasi, pembukaan serviks dan
keberadaan bagian-bagian janin).
c) Bila tidak ada tanda-tanda infeksi beri antibiotik profilaksis
(subenisillin 2 g IM atau sefuroksim 1 g oral).
d) Bila terjadi infeksi beri ampicillin 1 gr dan
metronidazole 500 mg setiap 8 jam.
e) Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi dibawah 16
minggu segera lakukan evakuasi dengan AVM.
f) Bila pasien tampak anemia berikan sulfaferosus 600 mg
perhari selama 2 minggu (anemia sedang) atau transfuse darah (anemia berat).
g) Pengeluaran sisa jaringan secara digital tindakan ini
untuk menolong penderita ditempat yang tidak ada fasilitas kuretase,
sekurang-kurangnya untuk menghentikan perdarahan. Hal ini sering dilakukan pada
keguguran yang sedang berlangsung (abortus insipien) abortus inkomplit.
Pembersihan secara digital hanya dapat dilakukan bila telah ada pembukaan
serviks uteri yang dapat dilalui oleh satu jari longgar dan kavum uteri cukup
luas. Karena manipulasi ini akan menimbulkan rasa nyeri, maka sebaiknya
dilakukan dalam narkose umum intra vena (ketalar) atau anastesi blok pars
servikalis.
Caranya adalah dengan
dua jari : jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dimasukan kedalam jalan
lahir dengan mengeluarkan hasil konsepsi, sedangkan tangan kiri menekan serviks
uteri sebagai fiksasi, dengan kedua jari tangan kikislah hasil konsepsi
sebanyak mungkin atau sebersihnya.
h) Pengeluaran sisa jaringan dengan kuretase/kerokan
Kuretase adalah cara
membersihkan hasil konsepsi menggunakan alat kuretase. Sebelum melakukan
kuretase penolong harus melakukan
pemeriksaan dalam untuk mengetahui letak uterus, gunanya untuk mencegah
terjadinya bahaya kecelakaan misalnya perforasi.
(1) Persiapan
Penderita
(a) Melakukan
pemeriksaan umum : tekanan darah, nadi, suhu, keadaan jantung dan sebagainya.
(b) Pasanglah
infus dextrose 5% atau RL yang mengandung 10 unit oksitosin.
(2) Persiapan
alat-alat kuretase : alat-alat
hendaknya telah tersedia dalam bak, alat hendaknya dalam keadaan aseptic (suci
hama) berisi :
(a) Speculum
sims 2 buah
(b) Cunam
tampon (tampon tang) 1 buah
(c) Cunam
peluru (tampon tang) 1 buah
(d) Uterus
sonde 1 buah
(e) Busi
hegar (dilatator) 1 buah
(f) Cunam
ovum (venster 1 buah)
(g) Jarum
suntik 5 ml 2 buah
(h) Mangkok
logam berisi bethadine
(i) Kateter
karet 1 buah
(j) Sarung
tangan DTT/steril 4 pasang
(k) Baju
kamar tindakan, apron, masker, kaca mata pelindung, sepatu boot/karet
(l) Kasa
steril beberapa lembar
(m)Penampung
darah dan jaringan
(n) Lampu
sorot
(o) Larutan
chlorine 0,5%
(3) Cara
dilatasi kuretase
(a) Pasang duk steril pada bokong ibu
(b) Antiseptik
genitalia eksterna dan sekitarnya
(c) Kosongkan
vesika urinaria dengan kateter
(d) Pasang
spekulum
(e) Jepit
porsio dengan tenakulum
(f) Masukkan sonde uterus untuk mengetahui dalam dan arah
kavum uteri
(g) Lakukan dilatasi dengan dilatator hegar, mulai dari
ukuran kecil sampai dengan ukuran yang dikehendaki
(h) Keluarkan jaringan hasil konsepsi dengan tang abortus
(i) Lakukan kuretase secara sistemik dengan kuret tumpul dan
tajam.
(j) Setelah diyakini bersih dan tidak ada perdarahan lagi,
tenakulum dilepas dan portio didep dengan kasa bethadine.
(k) Lepaskan
spekulum
(l) Bersihkan
sekitar genitalia aksterna ibu
Referensi:
- Saifuddin
AB, 2006. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, JNPK-KR JH-PIEGO, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar