Ciri – Ciri Kejiwaan dan Psikologi Remaja
a.
Usia
remaja muda (11–15 tahun)
1) Sikap protes terhadap orang tua
Remaja
pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai–nilai hidup orang tuanya,
sehingga sering menunjukkan sikap protes terhadap orang tua. Mereka berusaha
mencari identitas diri dan sering kali disertai dengan menjauhkan diri dari
orang tuanya. Dalam upaya pencarian identitas diri, remaja cenderung melihat
kepada tokoh–tokoh di luar lingkungan keluarganya, yaitu : guru, figur ideal
yang terdapat dalam film, atau tokoh idola.
2) Preokupasi dengan badan sendiri
Tubuh
seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali. Perubahan
ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.
3) Kesetiakawanan dengan kelompok seusia
Para
remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan kebersamaan dengan
kelompok seusia dalam upaya mencari kelompok senasib. Hal ini tercermin dalam
cara berperilaku sosial.
4) Kemampuan untuk berfikir secara abstrak
Daya
kemampuan berfikir seorang remaja mulai berkembang dan dimanifestasikan dalam
bentuk diskusi untuk mempertajam kepercayaan diri
5) Perilaku yang labil dan berubah–ubah
Remaja
sering memperlihatkan perilaku yang berubah–ubah. Pada suatu waktu tampak
bertanggung jawab, tetapi dalam waktu lain tampak masa bodoh dan tidak
bertanggung jawab. Remaja merasa cemas akan perubahan dalam dirinya. Perilaku
demikian menunjukkan bahwa dalam diri remaja terdapat konflik yang memerlukan
perhatian dan penanganan yang bijaksana.
b. Remaja usia penuh (16–19
tahun)
1) Kebebasan dari orang tua
Dorongan
untuk menjauhkan diri dari orang tua menjadi realitas. Remaja mulai merasakan
kebebasan, tetapi juga merasa kurang menyenangkan. Pada diri remaja timbul kebutuhan
untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil.
2) Ikatan terhadap pekerjaan dan tugas
Sering
kali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang ditekuni secara
mendalam. Terjadi pengembangan akan cita–cita masa depan yaitu mulai memikirkan
melanjutkan sekolah atau langsung bekerja untuk mencari nafkah.
3) Pengembangan nilai moral dan etis yang mantap
Remaja
mulai menyusun nilai–nilai moral dan etis sesuai dengan cita – cita.
4) Pengembangan hubungan pribadi yang labil
Adanya tokoh panutan atau hubungan cinta yang stabil
menyebabkan terbentuknya kestabilan diri remaja.
5) Penghargaan kembali pada orang tua dalam kedudukan yang
sejajar
6) Perubahan
fisik, psikologi dan seksual pada remaja
c.
Perubahan fisik remaja
Perubahan
fisik dalam masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan
reproduksi karena pada masa ini terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat
untuk mencapai kematangan, termasuk organ-organ reproduksi sehingga mampu melaksanakan fungsi reproduksi.
Perubahan yang terjadi yaitu:
1. Munculnya
tanda-tanda seks primer, terjadinya haid yang pertama (menarche)
pada remaja perempuan, dan mimpi basah pada remaja laki-laki.
2. Munculnya
tanda-tanda seks sekunder, yaitu :
a) Pada
remaja laki-laki tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar,
terjadinya ereksi dan ejakulasi, suara bertambah besar, dada lebih lebar,badan berotot, tumbuh kumis
diatas bibir, cambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak.
b) Pada
remaja perempuan pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina, tumbuh rambut
disekitar kemaluan dan vagina, payudara membesar.
d. Perubahan
psikologis
Pada
masa remaja perubahan kejiwaan terjadi lebih lambat dari fisik dan labil,
meliputi :
1.
Perubahan emosi ; sensitive (mudah menangis,
tertawa, cemas dan frustasi), mudah mudah bereaksi terhadap rangsangan dari
luar, agresif sehingga mudah berkelahi.
2.
Perkembangan intelegensia : mampu berpikir abstrak dan senang memberi kritik ,
ingin mengetahui hal-hal baru sehinga muncul perilaku ingin mencoba hal yang
baru. Perilaku ingin mencoba ini sangat penting dalam kesehatan reproduksi.
e. Perubahan
seksual remaja
Sejak masa remaja,
pada diri seorang anak terlihat adanya perubahan-perubahan pada bentuk tubuh
yang disertai dengan perubahan struktur dan fungsi. Pematangan kelenjar pituitary berpengaruh pada proses
pertumbuhan tubuh sehingga remaja mendapatkan ciri-cirinya sebagai perempuan
dewasa atau laki-laki dewasa. Masa remaja diawali oleh masa pubertas, yaitu
masa terjadinya perubahan-perubahan fisik dan fungsi fisiologis. Kematangan seksual
remaja ini menyebabkan munculnya minat seksual dan keingintahuan remaja tentang
seksual.
Referensi:
- Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan
Reproduksi remaja dan Wanita. Bandung : Salemba Medika.
gatel ngapusi we
BalasHapustak parani nx umh mu lak we gong mati
lak wezt mati tak duduk kuburan mu tak pendem nx tengah tletong sapi
dancoeg