Sabtu, 11 Februari 2012

Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri


Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri

A.   Pendahuluan

Sejarah kebidanan berbeda di tiap-tiap Negara. Kebidanan berhubungan dengan kelahiran manusia. Pada masa lampau kelahiran manusia diartikan “sebagai hokum keajaiban atau yang terbesar”. Kemudian diartikan lagi “sebagai hukum alam bagi dua makhluk berlainan jenis sebagai akibat hawa nafusnya”. Akibat kemajuan pengetahuan, kebidanan diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari tentang kelahiran manusia, “ mulai dari konsepsi sampai melahirkan.

Kata “kebidanan” merupakan terjemahan dari kata obstetric. Kata obstetric berasal dari kata “obsto” yang artinya mendampingi. Menurut Klinkrert (1892), sebutan ‘bidan’ berasala dari bahasa Sansekerta yaitu “ Widwan” yang berarti cakap “membidani”. Mereka memberikan sedekah sebagai seorang penolong persalinan sampai bayi berusia 40 hari.

Dalam sejarah manusia terdapat peradaban-peradaban, diantaranya di Yunani dan Romawi, di India dan Tiongkok, dimana praktik kedokteran sudah mencapai tingkat yang tinggi. Tanpa mengurangi jasa-jasa tokoh lain yang telah berperan untuk memajukan teori dan praktik kedokteran, perlu disebut nama Hipocrates yang mendapat sebutan sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”.

Pelopor-pelopor yang berjasa dalam perkembangan kebidanan, antara lain :
1.      Hipocrates ( 460-370 SM )
  • Sebagai Bapak Ilmu Kedokteran
  • Menganjurkan agar wanita yang sedang bersalin ditolong atas dasar kemanusiaan dan meringankan penderitaan ibu.
  • Di Yunani dan Romawi lebih dulu memberikan perawatan masa nifas.

2.      Soranus ( 98-138 M )
·         Berasal dari Ephesus/Turki, belajar di Alexandria/Mesir dan praktik disana dan di Roma
·         Sebagai Bapak Kebidanan
·         Menemukan serta menulis tentang versi Podali

3.      Moscion
·         Murid dari Soranus
·         Menulis katekismus  bagi bidan-bidan Roma

4.      William Harvey ( 1578-1657 )
·         Murid dari Fabricus
·         Menemukan fisiologi plasenta dan selaput janin

5.      Arantius
·         Menemukan ductus Arantii
·         Guru besar dari Italia
6.      Fallopius
·         Guru besar dari Italia
·         Menemukan saluran telur ( Tuba Fallopi )

7.      Ambrois Pare ( 1510-1590 )
·         Berasal dari Perancis
·         Mengembangan versi Podali dengan istilah versi ekstraksi ( diputar )

8.      Louise Bourgeois ( 1563-1636 )
·         Murid ambrois Pare
·         Mengembangakan ekstarksi persalinan yang sukar

9.      Francois Mauriceau
·         Menemukan cara membantu kelahiran sungsang yang disebut perasat Mauriceau

10.  Boudeloeque ( 1745-1810 )
  • Berasal dari Perancis
  • Mempelajari panggul dan ukurannya

11.  Peter III Chamberlein ( 1601-1683 )
·         Menemukan cunam/forceps

B.    Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Amerika

1.  Sejarah
Zaman dahulu, di Amerika Serikat persalinan ditolong oleh dukun beranak yang tidak mendapat pendidikan dan pelatihan. Biasanya bila wanita sukar melahirkan maka wanita tersebut akan disusir dan ditakuti agar rasa sakit bertambah dan kelahiran menjadi mudah karena kesakitan dan kesedihannya.

Menurut catatan Thomas, yang pertama kali praktik kebidanan di Amerika Serikat adalah Samuel Fuller dan istrinya. Kemudian menyusul Anne Hutchinson yang pada tahun 1634 pergi ke Boston bersama suaminya. Ia melaporkan bahwa ia telah banyak menolong persalinan.

Namun kemudian Anne mendapat kecaman sebagai wanita Tukang Sihir karena membantu persalinan dengan bayi yang mengalami anencephalus. Kemudian pergi ke New York dan meninggal terbunuh dalam pemberontakan orang-orang Indian. Untuk mengenang jasanya diperingati dengan nama Hutchinson River Parkway  di New York.

2.Tokoh-tokoh pelopor
Setelah orang-orang Amerika mendengar perkembangan di Inggris, beberapa orang besar Amerika pergi ke Inggris memperdalam ilmu kebidanan. Mereka ini menuntut ilmu di Inggris dan kembali ke Amerika untuk menerapkan ilmu kebidanan yang diperolehnya.


*     Dr. James Lloyd (1728-1810)
·     Berasal dari Boston
·   Belajar di London di RS Guy dan RS Saint Thomas

*      Dr. William Shippen ( 1736-1808)
·   Bersal dari Philadelphia
·   Belajar di Eropa selama 5 tahun
·   Tahun 1762  : mendapat izin mendirikan kursus kebidanan
·   Tahun 1765 : dibuka sekolah kedokteran  dari College Philadelphia
·   Tahun 1810 : Bedah dan kebidanan diajarkan bersama

*     Dr. Samuel Bard (1742-1821)
·   Belajar di Edinburg dan London
·   Memajukan bagian kedokteran di King College
·   Menulis buku-buku kebidanan

*     Dr. Walter Channing ( 1786-1876)
·   Belajar di Pensylvania, Edinburg dan London
·   Profesor kebidanan di Harvard Medical College

*     Hugh L. Hodge (1796-1873)
·   Menemukan bidang Hodge
·   Memberi ilmu kebidanan seperti letak Verteks dan sebagainya

Di Amerika serikat dilangsungkan usaha baru, diman anggota Instructive Nursing Association mengadakan program “home visit” secara rutin pada wanita-wanita hamil. Akhirnya dalam tahun 1911 didirikan klinik antenatal di Boston Lying in  Hospital untuk pemeriksaan dan penanganan masalah wanita hamil. Klinik Antenatal kini sudah tersebar di seluruh dunia. Hal ini sebagai Preventive Health dalam pelayanan kebidanan. Pelayanan kebidanan di USA diberika oleh dokter. Sementara di negara lain, bidan memegang peran penting dalam memberikan pelayanan kebidanan. Berdasarkan data WHO 1996 AKI di Amerika Utara 1 : 6.366. Hal ini menunjukkan AKI lebih rendah , bahkan sangat rendah. Ini mengindikasikan pelayanan di negara-negara maju lebih pesat.

C.  Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Eropa

1.      Inggris
Kemajuan ilmu kebidanan di Perancis mempengaruhi orang-orang besar di Inggris ( London ). Tokoh-tokoh tersebut antara lain :
1.      William Smellie (1697-1763)
·         Seorang dokter di London
·         Belajar ilmu kebidanan di Perancis dan kembali tahun 1739
·         Mengembangkan praktik kebidanan di Inggris
·         Mengubah bentuk cunam/forceps dan menulis buku tentang pemasangan cunam


2.      William Hunter (1718-1783)
·         Murid Smellie dan melanjutkan usaha gurunya tersebut

Di Inggris, tahun 1899 mulai disediakan tempat perawatan wanita hamil di the Royal Maternity Hospital. Dalam hal ini dokter sangat berjasa menganjurkan diadakannya pro-maternity hospital untuk wanita hamil yang memerlukan perawata. Angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000 kelahiran (1928) menjadi 2,5 per 10.000 (1970).

2.      Belanda
Di Belanda, bidan mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan kebidanan. Bidan mempunyai kedudukan yang bebas. Namun, lambat laun bidan tidak berdiri sendiri tetapi merupakan bagian dari tim yang bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan ibu dan anak dalam masa hamil, persalinan dan nifas. Dalam tahun 1965, 70 % persalinan berlangsung di rumah.

D.   Kemajuan Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri

1.      Program Home Visit
Kunjungan rumah (Home Visit) awalnya dilakukan oleh perawat bidan dari Instructive Nursing Association di Amerika Serikat. Namun, seiring perkembngan nya telah dilakukan pula oleh negara-negara lain seperti Inggris, Belanda, Perancis, dan sebagainya. Kunjungan rumah ini dilakukan tidak hanya pada masa kehamilan tetapi juga pada masa nifas sampai bayi berumur 1 bulan.

2.      Woman Centre
Dalam pelayanan kebidanan berpusat pada ibu, bukan pada pemberi pelayanan (bidan). Sehingga ibu dapat memilih dan membuat keputusan sendiri dalam mendapatkan pelayanan. Ibui dapat memilih dimana dansiapa yang memberi pelayanan serta posisi persalinan yang ternyaman buat ibu.

3.      Woman Needs ( Empowering Woman) = listen to woman
Berorientasi pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh perempuan, memberdayakan perempuan, mendengarkan keinginan/ cita-cita para perempuan .

4.      Water Birth
Persalinan di air (water birth) artinya proses persalinan yang berlangusng di bak air besar akan membuat ibu lebih rileks dan nyaman. Sehingga persalinan berjalan dengan mudah jika tidak ada komplikasi sebelumnya (persalinan normal).

5.      Sistem Administrasi Rumah Sakit
Data-data klien terdokumentasi secaa komputerisasi (online). Baik data pribadi, data riwayat kesehatan dapat diakses secaraonline. Sehingga dimanapun berobat atau memriksakan diri, entah di RS pusat atau distrik-distrik lain dapat langsung diakses data keseluruhan klien tersebut, dan tidak perlu pengkajian ulang.


DAFTAR PUSTAKA

·     Prawirohardjo, Sarwono Dr. 1999 . Ilmu Kebidanan. Jakarta; YBP-SP
·     Zr.S.Ibrahim,Christian Dra. 1989 .Perawatan Kebidanan. Jakarta; Bathara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar