Rabu, 08 Februari 2012

Masa Nifas


KONSEP DASAR MASA NIFAS

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat–alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung selama kira–kira 6 minggu atau 42 hari,namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa nifas atau post partum disebut  juga puerperium yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “puer “ yang artinya bayi dan “parous” berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas yaitu darah yang tertahan tidak bisa keluar dari rahim dikarenakan hamil, maka ketika melahirkan darah tersebut keluar sedikit  demi sedikit.darah yang keluar sebelum melahirkan disertai tanda–tanda kelahiran, maka itu termasuk darah nifas juga.
           Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita pada umumnya adalah 40 hari, dimulai sejak melahirkan atau sebelum melahirkan 9 yang disertai tanda–tanda kelahiran .Jika sudah selesai masa 40 hari akan tetapi darah tidak berhenti keluar maka perhatikan bila keluarnya di saat  "adah" (kebiasaan) haidh,maka itu darah haid. Akan tetapi jika darah yang keluar  terus dan tidak pada masa-masa (adah) haidnya perlu diperiksakan ke Bidan atau dokter. Beberapa konsep tentang pengertian masa nifas :
1.     Menurut Bennet V.R dan Brown L.K (1996) puerperium adalah waktu mengenai perubahan besar yang berjangka pada periode transisi dari puncak pengalaman melahirkan untuk menerima kebahagiaan dan  tanggung jawab.
2.   Menurut Williams perperium didefinisikan sebagaimasa persalinan dan segera setelah persalinan meliputi minggu–minggu berikutnya pada waktu alat–alat reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil atau kembali normal.

Tujuan masa nifas
Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :
  1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
  2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
  3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.
  4. Memberikan pelayanan keluarga berencana

Tahapan dalam masa nifas
1.Puerperium dini (immediate pueperium): waktu 0-24 jam post partum yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan–jalan dalam agama Islam telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2.Puerperium Intermediate (early puerperium) waktu 1–7 hari post partum. Kepulihan                                          menyeluruh alat – alat genentalia yang lamanya 6–8 minggu.
3.Remote puerperium (later puerperium) waktu 1–6 minggu post partum. Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu persalinan mempunyai komplikasi. 

Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
  1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
  2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
  3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
  4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
  5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
  6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.
  7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
  8. Memberikan asuhan secara professional.

Kebijakan Program Pemerintah Nasional Masa Nifas        
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas,
Kunjungan
Waktu
                                    Tujuan
      1






6-8 jam setelah persalinan

1.Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2.Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan rujukan  bila perdarahan berlanjut
3.Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagamana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4.Pemberian ASI awal 1 jam setelah partus
5.Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
6.Menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.

      
6 hari setelah persalinan
1.Memastikan involusio berjalan dengan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
2.Menilai adanya tanda–tanda demam, infeksi
3.Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda- tanda penyulit pada bagian payudara
4.Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi tali pusat.

      3.
2 minggu setelah persalinan
1.Memastikan involusio uteri, berjalan normal uterus berkontrasi, fundus di bawah umbilikus
2.Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal
3.Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat
4.Memastikan ibu menyusui bayi dengan baik
5.Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi rawat tali pusat.
      4
6 minggu setelah persalinan
1.Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang lain atau bayi alami
2.Memberikan konseling untuk menggunakan KB secara dini

 Sumber Pustaka 
a.    Anggraeni,  Yetti,  2010,  Asuhan  Kebidanan  Masa  Nifas, Pustaka
     Rihanna,Yogyakarta
b.    Prawirohardjo, sarwono ,2005 , Ilmu Kebidanan , YBP-SP , Jakarta
c.    Sulistiawati , A. DKK , 2010 , Asuhan Kebidanan  pada Ibu Bersalin ,Salemba Medika ,Jakarta.
d.    Varney , H, 2007 , Buku  Ajaran Asuhan Kebidanan,ECG.
            





Tidak ada komentar:

Posting Komentar