CARA
MENYUSUI YANG BAIK & BENAR
Persiapan pengeluaran ASI bisa dengan
1. Membersihkan puting susu baik dengan air atau minyak
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga bentuknya yang makin menonjol, bisa memudahkan bayi
Posisi menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Langkah-langkah menyusui yang benar
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun,
perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan
santai.
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu
dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja,
kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi
berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir
bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
3. Segera dekatkan bayi ke payudara
sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.
4. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu
dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan
puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui
dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
- Bayi
tampak tenang.
- Badan
bayi menempel pada perut ibu.
- Mulut
bayi terbuka lebar.
- Dagu
bayi menmpel pada payudara ibu.
- Sebagian
areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
- Bayi
nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
- Puting
susu tidak terasa nyeri.
- Telinga
dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
- Kepala
bayi agak menengadah.
Tanda-tanda
belum menyusui bayi dengan benar:
- Kepala
bayi Anda tidak lurus dengan badannya
- Bayi
hanya menyusu pada putting susu Anda, tidak menyusu pada areola dengan
puting susu masuk jauh ke belakang mulutnya
- Bayi
menyusu dengan ringan, cepat dan gugup, tidak menyusu dengan
sungguh-sungguh dan teratur
- Pipinya
berkerut ke arah dalam atau Anda mendengar suara “cik-cik”
- Anda tidak mendengar bayi anda menelan secara teratur setelah produksi air susu meningkat
Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga
tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi
akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi
menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar
ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat
dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi
akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang
teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu
kemudian.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka
sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu
agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi
lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir
disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang
dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar